
Di Indonesia, terutama di Minangkabau, nama Rahmah El Yunusiah sangat terkenal. Rahmah adalah seorang wanita yang lahir di Padang Panjang pada 29 Desember 1900 dan gigih memperjuangkan hak perempuan untuk pendidikan selama era kolonial Belanda. Rahmah tampil sebagai pelopor yang menginspirasi banyak orang dalam konteks budaya dan keterbatasan akses pendidikan perempuan saat itu.
Rahmah El Yunusiah terlahir dari keluarga yang sangat menghargai agama dan ilmu pengetahuan, dan dia menerima pendidikan dasar pertama adalah di surau yang memberinya fondasi yang kuat untuk belajar agama. Meskipun demikian, ia merasa prihatin karena kurangnya peluang bagi perempuan lain untuk mendapatkan pendidikan formal. Hal ini yang menginspirasi Rahmah El Yunusiah membuat lembaga pendidikan khusus perempuan. Ia mendirikan Diniyah Puteri Padang Panjang pada tahun 1923, sebuah sekolah agama yang berfokus pada pendidikan perempuan. Sekolah ini menjadi tonggak sejarah karena memberikan akses pendidikan yang setara bagi perempuan tanpa mengabaikan nilai-nilai budaya dan Islam.
Rahmah percaya bahwa wanita memiliki peran penting dalam membangun bangsa, terutama sebagai pendidik generasi berikutnya. Oleh karena itu, Diniyah Puteri mengajarkan matematika, bahasa asing, sejarah, dan ilmu agama. Selain itu, ia menggunakan pendekatan asrama untuk memberikan pembelajaran yang intensif dan memberikan kemandirian kepada siswanya. Metode ini mendidik wanita untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik dan pemimpin masyarakat. Banyak orang, termasuk tokoh nasional seperti Bung Hatta, mengagumi ketekunan Rahmah El Yunusiah.
Diniyah Puteri bahkan berfungsi sebagai contoh bagi lembaga pendidikan perempuan di berbagai tempat. Rahmah berdampak besar di seluruh dunia, terutama di dunia Islam, dan di Minangkabau. Universitas Al-Azhar di Mesir mengakui Rahmah sebagai “Syaikhah“, gelar ulama perempuan tertinggi dalam tradisi Islam, yang merupakan salah satu pencapaian terbesarnya. Pengakuan ini adalah penghargaan global terhadap pekerjaannya dalam pendidikan dan dakwah.
Rahmah El Yunusiah menyatakan bahwa pendidikan sangat penting untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan dan kebodohan. Ia menunjukkan bahwa perempuan dapat menjadi pelopor perubahan jika mereka diberi kesempatan dan dididik dengan benar. Sampai hari ini, Diniyah Puteri masih berdiri tegak di Padang Panjang, menjadi saksi bisu perjuangan Rahmah El Yunusiah. Namanya akan tetap diingat sebagai representasi kegigihan dan inspirasi bagi pendidikan perempuan di Indonesia.