
Di sebuah rumah kecil di tengah kota, tinggal seekor anjing bernama Skypee Morgan. Sky adalah anjing jenis Shitzu yang memiliki bulu bewarna putih dan coklat. Ia adalah anjing peliharaan yang sangat dicintai oleh pemiliknya, seorang gadis bernama Dita. Setiap hari, mereka menghabiskan waktu bersama- sama, berlari di taman, bermain di teras rumah sambil berjalan-jalan.
Namun, ada satu hal yang selalu membuat Sky cemas, saat Dita bersiap-siap untuk pergi. Setiap kali Dita mengenakan sepatu dan mengambil tasnya, Sky akan langsung merasakan ketegangan di dalam hatinya. Suara pintu yang terbuka seolah menjadi alarm bagi Sky. Ia akan duduk di depan pintu dengan tatapan cemas, berharap Dita tidak akan pergi terlalu lama.
Suatu hari, Dita melaksanakan kegiatan sekolah dan mengharuskannya untuk pergi dan menginap selama lima hari. Sky merasakan firasat buruk. Ia menggonggong lembut, mencoba menarik perhatian Dita. “Jangan pergi, Dita. Aku takut ditinggal!” pikirnya. Namun Dita, dengan senyum ceria, mengelus kepala Sky dan berkata, “Tenang, Sky. Aku akan segera kembali.”
Dita pun pergi, dan Sky ditinggalkan di rumah bersama orang tuanya. Hari pertama, Sky berusaha bersikap baik saja, ia bermain dengan bonekanya. Setiap suara di luar rumah membuatnya berlari ke pintu, berharap Dita akan muncul.
Hari berganti hari, Sky semakin gelisah dan sering menantap jalanan di depan pintu rumah. Ia juga semakin kehilangan nafsu makan dan lebih sering menghabiskan waktu di sudut rumah hanya untuk menunggu. Orang tua Dita sudah mencoba berbagai cara untuk menghiburnya, tetapi tidak ada yang berhasil. Sky hanya ingin Dita kembali.
Di malam terakhir sebelum Dita pulang, Sky meringkuk di tempat tidur, merindukan suara Dita dan sentuhan lembut Dita. Ia tertidur dengan harapan besok adalah hari yang ditunggu-tunggu.
Ketika pagi tiba, Sky terbangun mendengar suara kunci di pintu. Jantungnya berdebar kencang. Begitu pintu terbuka, wajah Dita muncul di ambang pintu dengan senyum lebar. “Sky! Aku kembali!” teriaknya.
Sky melompat dengan penuh kegembiraan, mengibas-ngibaskan ekornya dengan cepat. Ia berlari ke arah Dita, mencium kaki gadis itu berulang kali. Semua rasa takut dan kesedihan yang dialaminya hilang seketika.
Dita berlutut dan memeluk Sky erat-erat. “Aku tidak akan pergi lama-lama lagi, Sky. Kamu adalah sahabat terbaikku,” ujarnya, mengusap bulu Sky dengan lembut. Di saat itu, Sky menyadari bahwa meskipun ia merasa takut ditinggal, cinta yang mereka miliki akan selalu membawa Dita kembali kepadanya. Selama Dita ada di sisinya, Sky akan selalu setia menunggu.
Penulis: Pinkan Apriliani Herdita