Self Love dalam Islam: Bagaimana Mencintai Diri Sendiri dalam Perspektif Al-Qur’an

Mencintai diri sendiri (self love) sepertinya menjadi salah satu istilah yang banyak diperbincangkan akhir-akhir ini. Konsep mencintai diri sendiri (self love) merupakan sikap menerima diri sendiri dengan apa adanya, dan termasuk juga menghargai diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Layaknya makna mencintai seseorang, dalam istilah psikologi, mencintai diri sendiri (self love) merupakan kondisi dimana seseorang belajar sekaligus mengaplikasikan bagaimana sikap yang diterapkan untuk menerima dan mencintai apa yang ada pada diri sendiri.

Internalisasi sikap self love ini dirasa sangat penting terlebih dengan segala keriuhan dan kompleksnya zaman di era sekarang ini. Cukup sering seseorang justru asing dengan dirinya sendiri, seolah-olah mereka itu adalah manusia kosong yang memiliki banyak kekurangan tanpa mengetahui apa sebenarnya tujuan ataupun apa yang diinginkannya. Situasi seperti ini akan menyebabkan seseorang menjadi tidak mencintai diri sendiri, padahal dalam diri seseorang itu sudah menjadi kepastian terdapat keunikan dan keistimewaannya masing-masing.

Dalam Islam, ternyata sudah digaungkan konsep mencintai diri sendiri (self love) ini. Dalam ajaran Islam, konsep self love ini merupakan salah satu bentuk kodrat yang ada pada diri manusia. Mencintai diri sendiri juga seringkali dianggap sebagai kewajiban dan bentuk ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita. Al-Qur’an sebagai pedoman bagi umat manusia telah mengajarkan akhlak mulia yang bisa diterapkan untuk mewujudkan sikap mencintai diri sendiri. Lantas bagaimana konsep self love ini ditanggapi dalam perspektif Al-Qur’an? Al-Qur’an menjelaskan sesuatu hal secara lengkap dan detail, begitupun dengan manusia yang memiliki sifat beragam dan dinamis. Seperti yang termaktub dalam Al-Qur’an berikut ini:

Fokus Pada Diri Sendiri


Dalam Q.S Ar-Rad ayat 11 mengingatkan kita bahwasanya perubahan dan keberhasilan yang dicapai merupakan hasil dari usaha kita sendiri. Di dalam ayat ini, Allah SWT menekankan betapa pentingnya perbaikan pribadi dan pengembangan potensi diri.


اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ


Artinya: Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka.
Mencintai diri sendiri berarti menghargai nikmat yang diberikan Allah SWT dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.

Bersyukur dalam Situasi Apapun


Dalam Q.S Luqman ayat 12 memberikan arahan kepada kita bahwasanya berhentilah untuk membandingkan diri dengan orang lain. Karena Al-Qur’an memberikan pelajaran untuk selalu merasa cukup dan bersyukur terhadap kemampuan yang dimiliki.


وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِ ۗوَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ


Artinya: “Dan sungguh, telah kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu, ”Bersyukurlah kepada Allah! Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji.”

Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain


Menerima diri apa adanya itu sangat penting, termasuk kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Seperti yang tertuang dalam Q.S At-Tin ayat 4 berikut ini:


لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ


Artinya: Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Ayat ini menjelaskan bahwasanya Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna. Menerima diri apa adanya menurut pandangan Islam bukan berarti menyerah dengan segala kekurangan tetapi memahami bahwa diri sendiri adalah makhluk yang dimuliakan oleh Allah SWT. Jadi, berhentilah untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain tanpa ada tujuan yang jelas.
Selain itu, dalam Q.S An-Nisa ayat 32 juga disebutkan bahwa membandingkan diri sendiri dengan orang lain adalah suatu hal yang tidak baik. Allah SWT tentu sudah memberikan keistimewaan kepada masing-masing manusia dan bagaimana kita mencintai keistimewaan tersebut dan mencintai diri sendiri.

Memanfaatkan Potensi Yang Ada


Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan dalam dirinya masing-masing. Allah SWT menciptakan manusia dengan kemampuan yang unik dan berbeda-beda. Seperti yang tertuang dalam Q.S Ibrahim ayat 34 berikut ini:


وَاٰتٰىكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَلْتُمُوْهُۗ وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَظَلُوْمٌ كَفَّارٌ


Artinya: Dia telah menganugerahkan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat zalim lagi sangat kufur.

Mencintai diri sendiri dalam Islam berarti mengembangkan segala potensi yang telah Allah SWT berikan. Makanya Islam selalu mengajarkan untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah SWT limpahkan kepada kita.

Meningkatkan Kecintaan Kepada Sang Pencipta


Bentuk paling nyata dari self love adalah dengan meningkatkan kecintaan kita kepada sang pemilik diri sesungguhnya. Ketika seseorang mengenal penciptanya, dan menyadari bahwa Allah SWT yang memberikan segala nikmat yang didapatkannya, maka ia akan merasa tenang dan damai. Seperti yang tertuang dalam Q.S Ar-Rad ayat 28:


الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ


Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.”
Dengan mengingat Allah SWT, seseorang akan menyadari bahwa segala kebaikan dan nikmat itu datang darinya bukan dari hubungan antara manusia ataupun pujiannya. Inilah bentuk tertinggi dari self love yakni mencintai diri sendiri dengan mencintai sang pencipta pemilik diri sesungguhnya.

Loading

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *