
Kutarik nafas panjang saat ini, Hembuskan perlahan dan sadari, Ku memang pantas untuk dicintai. Tapi siapa yang ‘kan temani?
Penggalan lirik tersebut menjadi salah satu lagu terfavorit yang disukai banyak kalangan. Ya, lagu tersebut dipopulerkan oleh penyanyi berbakat yaitu Yura Yunita yang dirilis pada Jumat, 28 Februari bertepatan dengan hari keistimewaan.
Lagu seringkali menjadi media dalam mengungkapkan perasaan, dimana lagu menjadi suatu bentuk seni yang berperan dalam menyampaikan pesan penuh makna.
Lirik lagu yang berjudul “tanda” ini menggambarkan pencarian makna hidup untuk menghargai kehidupan dan menemukan arti kebahagiaan sederhana yang telah diberikan Tuhan. Ibaratkan makanan yang kita santap pada siang hari adalah sebuah tanda kenikmatan dari Tuhan untuk tetap bisa melanjutkan aktivitas.
Lirik “Kutarik nafas panjang saat ini, Hembuskan perlahan dan sadari” membuka lagu dengan kesan kesabaran dan menerima takdir dengan penuh rasa syukur. Yura Yunita mengekspresikan kepada pendengarnya untuk lebih dekat dengan Tuhan dan menemukan makna kehidupan yang sesungguhnya. Pesan inimencerminkan realitas kehidupan yang sarat akan makna, namun Yura Yunita mengajak pendengar untuk tetap kuat, sabar dan selalu mensyukuri hal-hal kecil.
Yura Yunita merupakan satu-satunya musisi yang mampu menggerakkan rasa kepekaan mengenai diri sendiri. Disini penyanyi menyampaikan bahwasanya semakin dewasa yang diminta itu cuma perihal tenang, cinta yang semakin besar untuk diri sendiri, agar bisa menghidupi cinta untuk diri yang lain pula.
Yura selaku vokalis dan penulis lagu ini mengaku ketika ia membuat lagu “tanda” ini lahir dari perbincangan tengah malam dengan-Nya, di bawah cahaya bulan, saat langkahnya mengitari pusat dari berbagai macam doa dan sujud. Nada dan lirik ini hadir begitu saja di hatinya, seakan menjadi pengingat bahwa kita sebagai manusia yang setiap hari mencari “tanda” dari-Mu, untuk memohon petunjuk untuk segala keputusan dalam hidup. Yura menyadari, ternyata dengan kita memperbanyak interaksi dengan-Nya, maka kita akan menemukan tanda dan ketenangan luar biasa yang tidak bisa kita dapat dari sekedar manusia.
Lagu “tanda” ini tidak seperti lagu Yura yang lain. Lagu ini membutuhkan waktu setidaknya selama satu tahun untuk mendapatkan inspirasi dalam pembuatannya, dan “tanda” itu hadir di saat mengelilingi ka’bah. Saat mendengarkan lagu ini, Yura terenyuh diam meresapi lagu yang begitu dalam maknanya terlebih di saat lagu ini dibarengi dengan doa dari Habib Ja’far. Selain itu, saat sebuah lirik “Tunjukkan jalanku pada-Mu untuk bisa merasakan kasih-Mu, beriku tanda itu” menunjukkan sepenggal bait yang ternyata juga berkaitan dengan QS Al Fushilat ayat 53.
Selain itu, lagu ini juga berbicara tentang perayaan momen kecil dari kita yang sangat berarti, seperti yang digambarkan dalam lirik “ternyata kurasakan ku bisa merasakan tanda itu” dimana kita dapat merasakan kebahagiaan di saat sakit perut dalam tertawa. Bahkan di saat hidup terasa stuck, lagu “tanda” juga mengajarkan dalam liriknya“jika memang ini benar untukku maka dekatkanlah padaku, jika memang ini bukan untukku bolehkah kumohon dulu?” . Lirik ini bermakna bahwasanya segala hal yang baik belum tentu untuk kita, tetapi sudah pasti kita selalu diajarkan untuk meminta kebaikan dengan memohon tanda dari-Nya.
Secara keseluruhan, lagu “tanda” bukan hanya sekedar hiburan saja, tetapi juga sebagai sarana untuk mengekspresikan pengalaman spiritual seseorang dan membangkitkan semangat serta yang terpenting adalah mengajarkan kepekaan terhadap diri dan tanda-tanda dari-Nya. Melalui melodi yang menyentuh dan lirik yang sarat makna ini, Yura Yunita mengajak pendengar untuk merenungkan makna hidup, bersyukur atas momen-momen kecil, dan memperkuat hubungan spiritual dengan sang pencipta. Lagu ini menjadi pengingat bahwa dalam setiap langkah kehidupan, kita tidak pernah sendiri. Terdapat “tanda-tanda” yang selalu hadir, baik dalam kebahagiaan yang sederhana, ketenangan dalam doa bahkan dalam kesulitan sekalipun. Lagu “tanda” ini menjadi cerminan bahwa musik dapat menjadi jembatan untuk menyampaikan pesan-pesan spiritual yang mendalam kepada siapa pun.