11, 23, Atau 39 Nih Sholat Tarawihnya?

Pada masa ini, terdapat beberapa bentuk pelaksanaan sholat tarawih di masyarakat. Ada yang melaksanakan 11 raka’at dengan bacaan yang sempurna dan tidak terburu-buru, ada juga yang melaksanakan 23 raka’at dengan bacaan sempurna dan cepat, dan ada juga yang melaksanakan 39 raka’at dengan bacaan sempurna, singkat dan cepat.  Lantas, pilih yang mana antara 11 raka’at, 23 raka’at, atau 39 raka’at ?

Dalam melaksanakan sholat tarawih tidak ada hadist yang mengkhususkan jumlah raka’at sholat tarawih, bahkan nabi mengajarkan sholat tarawih berbeda-beda, ada yang 11, 23, dan 39 seperti amalan penduduk Madinah. Asalkan melaksanakan sholat tarawih dilakukan dengan khusyuk dan benar.

Adapun hadits yang menjadi rujukan untuk melakukan sholat tarawih 11 raka’at yaitu:

 عَنْ عَائِشَة رَضِيَ الله عَنْهَا, قَالَتْ : كَانَ النَّبِي صَلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي مِنَ اللَّيْل ثَلَاث عَشَرَة رَكْعَة، مِنْهَا الْوَتَر وركَعَتًا الْفجْر. (رواه البخري)

Aisyah RA berkata: Nabi Muhammad SAW melakukan sholat Sunnah di waktu malam (sholat tarawih) sebanyak 13 raka’at, termasuk sudah witir, dan dua raka’at Sunnah fajar. (HR. Al Bukhari, No. 1140, Juz. 2)

Hadist di atas menjadi acuan bagi beberapa ulama dan masyarakat yang melaksanakan sholat tarawih dengan 11 raka’at. Ulama kontemporer seperti Syaikh Nasaruddin al-Albani berpegang teguh pada hadits di atas yang diriwayatkan oleh Aisyah.  Bahkan mazhab Syafi’i ada beberapa yang melaksanakan shalat tarawih berdasarkan hadist di atas, karena imam Syafi’i cenderung fleksibilitas, baik 11, 23 maupun 39 raka’at.

Adapun hadits yang menjadi rujukan untuk melakukan sholat tarawih 23 raka’at, yaitu:

حَدْثنَا عَلِي أَنا بن أَبِي ذئب عَنْ يَزِيْد بْنِ خَصِيْفة عَنْ السَائِب بْن يَزِيْد قَالَ : كَانُوا يَقُوْمُوْن عَلَى عَهد عُمر فِيْ شَهْرُ رَمَضَانَ بِعِشْرِيْنَ ركَعَة وَإِنْ كَانُوْا لِيَقْرَءُوْنَ بِالمئين مَنَ القُرآن

Telah menceritakan kepada kami ‘Ali, bahwa Ibnu Abi Dzi’b dari Yazid bin Khashifah dari as-Saib bin Yazid, ia berkata, “mereka melaksanakan qiyamullail di masa Umar di bulan Ramadhan sebanyak 20 raka’at, ketika itu membaca 200 ayat Al-Qur’an ( HR. Ali bin Al-Ja’d dalam musnadnya, 1/413).

Hadist di atas menjadi rujukan bagi beberapa ulama dan masyarakat dalam melaksanakan shalat tarawih 23 raka’at. Syaikh Wahhab Az-Zuhaili melakukan shalat tarawih berdasarkan hadist di atas, karena menurutnya sesuai dengan praktek sahabat. Beberapa imam Mazhab seperti, imam Hanafi, imam Hambali, dan imam Syafi’i juga mengerjakan shalat tarawih 23 raka’at berdasarkan hadist di atas dan yang di praktekkan oleh Umar bin Khattab.

Adapun yang menjadi rujukan untuk melakukan shalat tarawih 39 raka’at, dari amalan sahabat yaitu:

الذِي اسْتَر العمَلُ عَلَيْهِ مِن العَدَدِ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ سِتٌ وَالثَلَاثُوْنَ ركَعَةً ثَلَاث وَتُسْتَحَبُّ الجَمَاعَة فِيْه تَأ سِيًا بِعُمَرِ رضي الله عنه وَاسْتِمْرَارًا العَمَلِ

Artinya: Adapun praktik yang terus menerus dilakukan untuk sholat tarawih adalah 36 raka’at di tambah dengan witir 3 raka’at, dan disarankan dilakukan dengan berjamaah berdasarkan amaliyah Ummat.Ra.

Secara umum tidak beberapa golongan yang mengerjakan shalat tarawih 39 raka’at,  karena pada masa kekhalifahan Umar masyarakat Makkah melakukan shalat tarawih 23 raka’at, namun yang melakukan shalat tarawih 39 raka’at adalah sahabat penduduk Madinah sampai saat ini. Maka 39 raka’at lah yang diamalkan oleh imam Maliki, karena baginya sesuai dengan amalan penduduk Madinah, yang mana bagi imam Maliki amalan penduduk Madinah adalah contoh dari amalan Nabi Muhammad SAW.

Dengan demikian, tidak ada ketentuan dan dalil yang khusus terkait dengan jumlah raka’at shalat tarawih yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, baik itu 11, 23, atau 39 . Beberapa raka’atpun seseorang melakukan shalat tarawih, tidak ada masalah, asalkan melaksanakannya dengan niat karena Allah SWT, dan melaksanakan dengan khusyuk dan benar serta tidak semata-mata karena ingin dipandang seseorang.

Penulis: Rayhan Arrasyid (Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi)

Editor: Khairini

Loading

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *