
Delegasi tari kontemporer Universitas Islam Negeri (UIN) Bukittinggi mencetak prestasi membanggakan dengan berhasil meraih Platinum Medal pada ajang Seiba Internasional Festival. Festival tersebut digelar di kampus III UIN Imam Bonjol Padang, Sungai Bangek, Senin (6/10).
Lima penari, Berliana Ilham, Rahmat Rozaan, Renaldi, Dessi Mayunis, dan Muhammad Fauzan sukses menampilkan tarian bertajuk “Bangkik” yang mengangkat isu bullying.
Soraya Oktarina, selaku dosen pendamping menyampaikan apresiasinya atas capaian tersebut. Menurutnya, para mahasiswa mampu menampilkan kemampuan terbaik di hadapan delegasi kampus lain.
“Alhamdulillah, kelompok tari kontemporer UIN Bukittinggi mendapatkan Platinum Medal dan dipercaya tampil di acara puncak penutupan Seiban Festival,” ujarnya.
Soraya menekankan bahwa Seiba Internasional Festival ini bukan ajang kompetisi, melainkan ajang apresiasi seni di mana setiap penampilan dinilai berdasarkan kualitas dan diberikan penghargaan medali sesuai capaian masing-masing.
Sementara itu, Muhammad Fauzan, sebagai salah satu penari menyebut festival ini diikuti banyak peserta berkualitas dari berbagai kampus. Meski begitu, UIN Bukittinggi mampu menunjukkan potensinya.
“Alhamdulillah kami masuk dalam akurasi terbaik, yaitu platinum, dan tampil di malam penutupan,” jelasnya.
Fauzan juga mengucapkan terima kasih atas dukungan kampus dan bimbingan dosen.
“Dosen pembimbing kami sangat the best, dan dukungan dari kampus pun luar biasa,” tambahnya.
Penulis: Elgi Kurniawan