Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Bukittinggi Gelar “The 6ᵗʰ Bukittinggi International Conference on Education (BiCED) 2025”

LPM Al Itqan – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan UIN Sjech M.Djamil Djambek Bukittinggi menyelenggarakan kegiatan The 6th Bukittinggi International Conference On education (BiCed) 2025 dengan tema “EduTech & Faith: Bridging values with Global Education” di Student Center pada Rabu, 01/10/2025.

Agenda tahunan ini memiliki konsep yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yaitu dalam bentuk konferensi internasional, Para speaker atau pembicara utamanya diundang dari luar negeri.

Presentator yang diundang dari luar negeri tersebut yakni Urinee Chakma dari School of Education, La Trobe University, Australia, Prof. Dr. Amir Rizaan Abdul Rahimin dari Universitas Putra Malaysia, Prof (Adj) Yusuf Liu Baojun, Chief of Organization of Malay Word, Islam Word, China, Prof. Dr. Afrinaldi dari Faculty of Education and Teaching, UIN Bukittinggi, Indonesia, Dr. Irwandi dari Faculty of Education and Teaching, UIN Bukittinggi, Indonesia.

Dr. Absharini kardena, M.Pd, sebagai ketua panitia acara The⁶ Bukittinggi International Conference on Education (Biced) 2025 memaparkan, bahwa tujuan dari acara ini yakni untuk sharing akademik dan kolaborasi akademik antar kampus, baik kampus yang di dalam maupun luar negri.
“Selain pengembangan akademik mahasiswa dengan materi tadi, tapi juga dengan membangun kerja sama dengan kampus-kampus lain,” ucapnya.

Acara yang diselenggarakan dengan sistem hibrid ini, telah diterapkan sejak masa pandemi Covid-19 hingga saat ini. Dengan pembicara utama hadir secara daring melalui platform Zoom Meeting dan diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, sementara untuk sesi paralel dilaksanakan secara online.

Kegiatan ini diharapkan membawa dampak kepada para peserta yang menghadiri konferensi agar lebih memahami dan menambah pengetahuan mengenai teknologi pendidikan dengan iman.
“Tema yang diangkat yaitu mengkolaborasikan teknologi dengan nilai-nilai keislaman di mana kita ketahui bahwa ketika teknologi itu tidak dilandasi dengan nilai keimanan dan keislaman maka dia akan bisa kehilangan alat, jadi istilahnya ilmu tanpa agama itu buta, agama tanpa ilmu itu rumor” jelas bapak Prof. Dr. Junaidi, M.Pd selaku Wakil Rektor 1 UIN Bukittinggi.

Penulis: Nurul Fauzi Mahasiswa Program Studi Statistika, Naila Azzahra Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Loading

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *