
LPM AL-ITQAN- Memasuki hari terakhir Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan(PBAK) UIN Bukittinggi, Ormawa berkesempatan melakukan parade untuk memperkerkenalkan organisasi kepada Mahasiswa Baru di Aula Student Center pada Jum’at, 22/08/2025.
Kegiatan ini menghadirkan berbagai organisasi mahasiswa intra kampus mulai dari Senat Mahasiswa (SEMA), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) hingga Unit Kegiatan Khusus (UKK). Adapun Ormawa yang tampil dalam parade diantaranya:
- Dema-U dan Sema-U
- UKK Pramuka
- UKK Menwa
- UKK Resque
- UKK MPA
- UKK LPM Al-Itqan
- UKK KSEI
- UKM Dakwah
- UKM Tahfidz
- UKM Kaligrafi
- UKM Kesenian
- UKM Olahraga
- UKM Bisnis
- UKM KIR
- UKM Beladiri
Dibalik pengenalan organisasi, ormawa ungkap rasa ketidakpuasan karena pengumuman serba mendadak dan juga waktu yang diberikan terlalu singkat. “Saya sangat kecewa dengan hal yang terjadi karena dari jauhnya hari perencanaan akan diadakannya parade, tetapi bang pada hari H dilaksanakan parade tersebut tidak ada sebuah briefing atau musyawarah dari pimpinan Ormawa pada UKK/UKM yang akan terlibat di dalam parade tersebut” ungkap M.Ikhsan ketua umum UKM Ulumul Qur’an.
“Saya menganggap parade yang diadakan pada tahun 2025 ini tidak terorganisir dengan baik dan itu resmi dari kawan-kawan Ormawa pada bagian pusat” tambahnya.
Ketua umum DEMA, Ghazi Falih mengatakan adanya miskomunikasi antara panitia dengan UKK/UKM. “Terkait parade Ormawa tadi mungkin itu cukup kurangnya komunikasi. Mungkin dikarenakan kelelahan dari kawan-kawan panitia sehingga lupa untuk memberikan informasi, namun bagi UKK/UKM yang ada stay di lapangan dan juga di dalam group kita himbau semuanya” jelasnya.
Ghazi Falih berharap kedepannya Ormawa bisa diberikan waktu yang lebih agar leluasa dalam penyampaian. “Alangkah baiknya PBAK tahun depan lebih banyak memberi ruang ekspresi bagi mahasiswa untuk menyampaikan tugas pokok dan fungsi masing-masing Ormawa” tuturnya.
Ketua panitia PBAK, Dr. Nurlizam,M.Ag mengungkap waktu yang diberikan untuk PBAK hanya tiga hari. “Kita hanya dibatasi waktu tiga hari karena memang kita terikat dengan pembiayaan” ujarnya.
Terkait dengan pengenalan Ormawa, beliau berharap dan menyarankan kedepannya pengenalan akademik dengan pengenalan Ormawa waktunya dipisah. “Kedepannya kalau bisa pengenalan akademik dengan Ormawa lebih baik dipisahkan waktunya. Mungkin itu lebih leluasa dan ormawa pun bisa lebih mengeksplor lagi” tutupnya.
Penulis: Putri Diana