Epigraf Untuk Diriku

Aku menulis ini bukan untuk dunia
Melainkan untuk aku yang diam-diam patah
Lalu diam-diam merangkai ulang serpihannya
Tanpa tepuk tangan, tanpa panggung
Hanya lantunan napas yang nyaris senyap

Terima kasih aku, yang pernah jadi reruntuhan
Namun tak pernah gentar menjadi puing yang setia mencari bentuk
Kau adalah sunyi yang tidak menyerah
Puisi yang menolak bubar
meski tinta habis
Meski kertas kuyup oleh air mata yang tak disiarkan

Siapa sangka, luka-luka itu justru menjelma jendela
Dan engkau, tanpa tahu caranya, telah jadi cahaya bagi dirimu sendiri
Ingatlah, di balik gemuruh dunia yang menuntut topeng
Kau tetap setia memeluk dirimu yang telanjang, rapuh, lelah, manusiawi
Dan itu, adalah keberanian paling sunyi yang tak semua orang punya

Penulis: Fidiyah (Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam)

Loading

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *