Konflik Tak Kunjung Selesai: SEMA U dan DEMA U Terancam Dibekukan

LPM Al-Itqan-Konflik yang terjadi antara SEMA U dan DEMA UIN Bukittinggi masih terus berlanjut menuju permasalahan yang kompleks dengan di sahkannya Ketua dan Wakil Ketua DEMA U oleh SEMA U.

Edi Rosman selaku Warek III sangat menyayangkan konflik yang terjadi, menurutnya konflik ini merupakan konflik warisan yang diturunkan dari kepemimpinan sebelumnya, “Apabila kita menilik ke belakang, telah terjadi aksi-aksi antara SEMA dan DEMA, hingga yang terakhir itu menyegel sekretariat DEMA U” jelasnya dalam wawancara dengan wartawan LPM Al-Itqan (26/05/2025 12.15)

Beliau juga menjelaskan mengenai eksistensi dan menganggap telah terjadi disorientasi fungsi organisasi yang seharusnya menjadi wadah bagi mahasiswa “Sepertinya organisasi telah mengarah pada politik praktis, yang hanya mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompok. Kami sebagai pimpinan menganggap hal yang terjadi sekarang suatu hal yang tidak elok bagi calon-calon intelektual, karena memang secara regulasi sebenarnya ormawa itu sebagai laboratorium leadership bagi mahasiswa” ujarnya.

Warek III berharap semua mahasiswa dapat merasakan fasilitas yang diberikan oleh kampus dan ia menolak segala bentuk politik yang tidak sehat “pabila ada yang harus diturunkan, digulingkan dalam sebuah kepengurusan, hemat saya ini bukanlah suatu hal yang tidak baik dalam demokrasi” tegasnya.

Beliau menegaskan pimpinan tidak akan mengintervensi keputusan yang dibuat oleh ormawa, meskipun demikian pimpinan akan ikut bergerak sesuai regulasi apabila konflik ini berlarut dan mengganggu distabilitas kampus. Beliau menjelaskan tentang usaha pimpinan dalam menyelesaikan permasalahan ini dengan mempertemukan kedua belah pihak “Kita telah memfasilitasi pertemuan antara SEMA dan DEMA untuk menyelesaikan permasalahan serta mencari titik temu, namun apabila konflik tidak terselesaikan dalam 6 bulan, maka akan kami bekukan keduanya. Untuk apa dipertahankan jika hanya untuk bertentangan” tegasnya.

Mengenai keputusan SEMA tentang pengesahan ketua dan wakil ketua yang baru saja disahkan, Warek menyatakan tidak akan mengakui hasil yang lahir dari konflik. “Kami tidak akan mengeluarkan SK untuk hasil konflik tersebut, apabila masalahnya semakin membesar, akan kami ambil langkah tegas” tambahnya

Selain itu mengenai Ghazi, beliau telah mengambil komitmen tegas dari Ghazi tersebut “Saya beri pilihan, apakah dia mau jadi Presiden mahasiswa atau menjadi Wasekum organisasi, eksternal kampus, dan dia memilih menjadi presiden mahasiswa. Hal itulah yang belum diterima oleh SEMA U” jelasnya

Di akhir wawancara, Edi Rosman selaku Warek III mengingatkan pentingnya nilai persahabatan dan kemanusiaan dalam organisasi mahasiswa. “Silakan bersikap politis, tapi secara etis”. Jabatan itu penting, tapi persahabatan dan kemanusiaan jauh lebih penting. Jabatan hanya sebentar, tapi relasi itu akan lama, khususnya SEMA dan DEMA” tutupnya.

Loading

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *