Dari Rendang Ke Realitas: Adaptasi Kehidupan Pasca Lebaran

Setelah libur lebaran Hari Raya Idul Fitri, suasana kembali sibuk di berbagai tempat. Kantor, sekolah, pasar bahkan jalanan mulai dipadati oleh masyarakat yang kembali menjalankan rutinitas seperti biasanya.

Bisa kita lihat, di lingkungan kerja, para pegawai tampak saling bermaafan satu sama lain sembari berbagi cerita liburan bersama keluarganya. Meski pekerjaan mulai menumpuk tetapi situasi tetap dikondisikan dengan menggelar acara halal bi halal sebagai bentuk mempererat tali silaturahmi antar pegawai. Kegiatan ini menjadi semacam transisi sebelum kembali menjalani kesibukan pekerjaan seperti biasa. Kegiatan halal bi halal ini seringkali menjadi suatu acara wajib setelah lbur lebaran Hari Raya Idul Fitri.

Sementara itu, sekolah-sekolah kembali dibuka dengan cerita dan pengalaman liburan para siswanya. Di sekolah biasanya kita melihat hari-hari pertama diisi dengan kegiatan ringan seperti kegiatan keagamaan bahkan acara makan bersama. Suasana ini menjadi pembuka setelah proses belajar mengajar diliburkan.

Kemudian jika kita lihat di bidang perdagangan ataupun transportasi, aktivitas pun kembali ramai seperti biasanya. Para pedagang pasar ataupun pelaku usaha UMKM mulai membuka kembali warungnya. Namun, secara keseluruhan, suasana pasca liburan Idul Fitri memperlihatkan bahwasanya setelah merayakan hari kemengan, maka masyarakat tampak lebih segar secara fisik maupun mental. Meski rutinitas kembali berjalan seperti biasa, tetapi suasananya sangat membekas dan menjadikan suasana pasca lebaran ini lebih baik dan penuh harapan.

Meskipun begitu, menurut psikolog, banyak dari sekian orang mengalami post holiday blues yakni kondisi rasa malas, lelah, ataupun bahkan stres setelah liburan. Kembali ke rutinitas biasanya memang menantang, tetapi agar masyarakat mulai terbiasa kembali maka hendaknya melakukan kebiasaan seperti biasa lagi secara perlahan seperti, kembali ke pola tidur yang teratur, mengingat kembali jadwal pekerjaan ataupun dengan menyisihkan waktu untuk istirahat agar tidak merasa terbebani.

Loading

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *