
Dalam hiruk jalanan aspal
Pandangan nanar tak berisi
Harap cemas apa kan terjadi
Dalam degub baginya hidup tak lebih dari nafas
Menghirup, penuh sesak akan takdir
Menghembus, bagai deburan ombak dituntut ikhlas
Mereka berbohong akan janji
Menuntut seolah tak sadar diri
Menciut hingga nadi
Sejatinya tak ada yang abadi
Di tepian ranum jiwa-jiwa itu hadir
Bagai dedaunan di sungai ngalir
Koleksi-koleksi terukir
Melapuk hingga akhir
Di tanggal yang tak mesti tunggal
Dipapah yang tak mesti latah
Senantiasa berotasi.