SEMA U Pastikan Debat Paslon Presma Bebas Intervensi

Senat Mahasiswa Universitas (SEMA U) UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi menggelar Debat Pasangan calon (Paslon) Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) di Student Center UIN Bukittinggi, pada Kamis, (05/11/2024).

Dr. H. Edi Rosman, S.Ag., M.Hum memberikan tanggapannya terkait kegiatan debat ini.”Saya mengikuti dari awal, Alhamdulillah saya cukup menikmati dan sangat senang sekali. Sebagai pimpinan, apa yang saya harapkan dari debat ini terkait dengan problem kemahasiswaan, problem kampus, problem kepemimpinan, sudah cukup tergali” ucap beliau (Kamis/05/11/2024).

SEMA U memastikan debat pemilu raya ini transparan dan bebas dari intervensi pihak manapun dengan cara mengundang secara umum seluruh audience yang mengikuti debat pada hari ini dan tanpa memberitahu materi apa saja dan siapa saja panelis yang hadir pada acara debat kali ini.

“Jadi memang sebelumnya Senat Mahasiswa itu cuman memberikan undangan saja atau istilahnya hanya membawa otak saja untuk debat ini” ucap Fahsya Aldafa Habib selaku Ketua Umum SEMA U.

Fahsya Aldafa Habib juga menjamin konsekuensi tegas jika terjadi pelanggaran atau kecurangan dalam debat ini.

“Saya menjamin dan memberikan garansi, jika ada permasalahan atau kecurangan yang dilakukan oleh panitia penyelenggara saya ketua umum senat akan menindak secara tegas apa saja permasalahan yang ada di pemilu ini” tambahnya.

Kegiatan debat ini juga mendapat apresiasi dari audiens yang menyaksikan langsung kegiatan debat ini.”Saya sangat mengapresiasi kegiatan debat calon Presma yang diselenggarakan oleh SEMA U. Acara ini memberikan kesempatan bagi seluruh mahasiswa untuk mengenal visi, misi, dan program kerja masing-masing calon secara langsung. Dengan adanya debat ini, mahasiswa dapat menilai sejauh mana calon Presma mampu memahami isu-isu kampus, menawarkan solusi yang relevan, serta menunjukkan kemampuan komunikasi dan kepemimpinan mereka” ucap Jefri salah satu audiens yang hadir dalam debat.

Jefri juga memberikan penilaian dan masukan terhadap debat ini.”Namun, ada beberapa hal yang dapat menjadi masukan untuk perbaikan ke depannya, pertama, Persiapan Teknis yang Lebih Matang dalam penyelenggaraannya. Saya melihat ketidak siapan dari sema dalam melaksanakn debat, mulai dari waktu, sarana dan prasarana mendukung jalannya debat. Kedua, peningkatan Partisipasi Mahasiswa. Kurangnya mempromosikan acara debat kepada masyarakt UIN sehingga tidak banyak mahasiswa yang berpartisipasi, baik sebagai audiens maupun dalam sesi tanya jawab” tambah Jefri.

Loading

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *