
Al-Itqan, Agam Bukittinggi- Dosen Ilmu Linguistik, Dr.Nofel Nofiardi, PH.D menekankan bahwa menghadapi dunia yang terus berkembang harus paham esensi dari dunia digital sebagai akomodasi dalam menciptakan hidup yang lebih aman. Pernyataan tersebut dikemukakan ketika acara seminar literasi digital di gedung S UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi, Minggu (19/05).
Dr.Nofel Nofiardi, PH.D selaku pemateri pertama dalam meningkatkan literasi digital, mengatakan bahwa “Digital literasi bertujuan untuk hidup kita lebih aman,” tegasnya.
Ia memberikan sebuah kata kunci bahwa kita harus paham digital agar tidak terancam dan tidak tertipu. Karena budaya dan kebiasaan di zaman sekarang sudah dibentuk oleh budaya digital itu sendiri.
“Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah diatur oleh dunia yang serba digital,” tambahnya.
Menurutnya, terdapat empat maxims of conversation atau kaidah kebahasaan dalam sebuah percakapan yakni kuantitas, kualitas, relevansi dan tata krama. Ia memaparkan kuantitas disini sebagai pesan ringkas yang bersifat khusus dan memberikan informasi secukupnya, selanjutnya kualitas sebagai kepastian terhadap informasi yang bersifat jujur dan tidak menyesatkan.
Kemudian relevansi disini bermaksud tingkat kesesuaian dengan topik yang dibahas dan terakhir tata krama yakni tata cara memberikan informasi secara jelas. Ia juga mengungkapkan bahwa empat hal ini sangat penting untuk membantu seseorang dalam kegiatan sehari-hari.
Diskusi tersebut ditutup dengan pemateri menyoroti bahwa memahami esensi digital literasi adalah sebagai perlindungan agar hidup kita tetap aman. Ia melihat beberapa kasus nyata seperti penggunaan berbagai macam aplikasi pintar dengan tujuan mempermudah kehidupan termasuk menikmati kepintaran AI yang begitu canggihnya.
“Jadi, sesungguhnya tujuan dari literasi digital ini adalah untuk hidup kita lebih aman,” tutupnya.