
Ilustrasi membuat perencanaan
Waktu tidak dapat diulang kembali, 60 menit dalam satu jam, 24 jam selama satu hari dan seterusnya. Salah satu hadits yang menerangkan tentang memanfaatkan waktu luang “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah). Oleh karena itu, manajemen waktu dalam Islam sangat penting, terutama bagi mahasiswa yang memiliki jadwal antara kuliah, tugas, dan aktivitas lainnya. Berikut beberapa prinsip manajemen waktu ala mahasiswa UIN yang dapat membantu Anda:
- Niat yang benar: Mulailah setiap aktivitas dengan niat yang baik dan tulus, mengingat Allah dalam setiap langkah yang diambil.
- Prioritaskan ibadah: Jadwalkan waktu untuk ibadah, seperti shalat lima waktu, membaca Al-Qura’an, dzikir, dan doa. Mendekatkan kepada Allah dapat memberikan keberkahan pada waktu yang tersedia.
- Perencanaan yang baik: Buatlah jadwal harian atau mingguan yang rinci, mencakup waktu untuk kuliah, studi, tugas, dan istirahat. Hal ini dapat membantu mengatur waktu dengan efisien dan efektif.
- Pemanfaatan waktu luang: Manfaatkan waktu luang di antara kuliah atau saat menunggu dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat, seperti membaca buku Islami, mendengarkan kajian agama, atau mengingat Allah.
- Hindari pemborosan waktu: Waspadai hal-hal yang dapat menghabiskan waktu secara tidak produktif, seperti terlalu lama di media sosial atau menonton acara yang tidak bermanfaat.
- Jaga Keseimbangan: Selain fokus pada studi, pastikan juga untuk memberi waktu pada diri sendiri, keluarga, dan teman-teman. Keseimbangan antara akademik, sosial, dan spiritual penting untuk kebaikan secara keseluruhan (kaffah).
- Bersyukur: Selalu bersyukur atas waktu yang diberikan Allah dan gunakan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan diri dan berbuat kebaikan.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen waktu dalam Islam ini, mahasiswa dapat mengoptimalkan waktu untuk mencapai kesuksesan baik di dunia akademik maupun spiritual.