
Bukittinggi, 28 November 2024 – Sudah hampir sebulan berlalu sejak penetapan pasangan calon (paslon) formatur organisasi mahasiswa (Ormawa) di Universitas Islam Negeri (UIN) Bukittinggi. Namun, hingga kini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Universitas belum memberikan kejelasan terkait Data Pemilih Tetap (DPT).
Ketidakjelasan ini menjadi sorotan sejumlah pihak, terutama paslon formatur yang merasa dirugikan akibat lambannya pengumuman DPT. Salah satu paslon yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa keterlambatan ini berdampak pada strategi kampanye mereka.
“Kami membutuhkan kejelasan data pemilih agar dapat menyusun strategi yang efektif. Kalau sampai sekarang belum jelas, kami bingung harus memulai dari mana,” ujarnya.
Proses pemutakhiran DPT merupakan tahapan penting dalam pelaksanaan pemilu di lingkungan kampus. Data ini akan memastikan setiap mahasiswa yang memenuhi syarat memiliki hak suara yang dijamin. Namun, ketidakpastian saat ini menimbulkan kekhawatiran terkait kelancaran pemilu yang dijadwalkan dalam waktu dekat.
Ketua KPU UIN Bukittinggi, Febi Kasnandi saat dikonfirmasi, tidak memberikan respon tentang adanya kendala teknis yang menyebabkan tertundanya pengumuman DPT. “Chat saya tidak di balas, telepon saya tidak diangkat tapi Snap Whatsapp di lihatnya, saya coba hubungi anggotanya tapi anggotanya menunggu konfirmasi dari Ketua KPU,” jelas salah satu paslon.
Namun, beberapa mahasiswa menyayangkan lambannya proses tersebut. Mereka menilai KPU seharusnya sudah siap sejak awal mengingat pemilu merupakan agenda tahunan yang terstruktur.
“Kami berharap KPU segera memberikan kejelasan. Jangan sampai keterlambatan ini menimbulkan konflik di antara paslon dan mahasiswa lainnya,” kata salah satu mahasiswa Fakultas Tarbiyah.
Kondisi ini menambah dinamika politik kampus UIN Bukittinggi menjelang pemilu. Semua pihak berharap KPU dapat segera menyelesaikan permasalahan ini agar pemilu berjalan lancar dan demokratis sesuai jadwal.